1. Umat Islam perlu menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Karenanya, Muslim sedari bulan Rajab kemarin dianjurkan untuk berdoa memohon agar ditemukan dengan bulan Ramadhan.

2. Ramadhan harus disambut dengan pengetahuan yang mendalam mengenai seluk-beluk bulan tersebut dan puasa yang menjadi ibadah wajib sepanjang kehadirannya. Sebab, puasa di bulan Ramadhan sebagai suatu ibadah, mempunyai ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi.

3. Ramadhan perlu disambut dengan doa. Sebab, Ramadhan merupakan bulan yang penuh karunia dan kenikmatan beribadah, selain juga merupakan bulan yang penuh dengan tantangan untuk menahan nafsu, berbuat jahat, hingga untuk menggapai kemuliaan malam Lailatul Qadar.

4. Ramadhan perlu disambut dengan tekad dan perencanaan yang matang. Ini sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal yang tidak substansial seperti rencana kapan, di mana dan apa menu buka puasa. Akan tetapi perencanaan terhadap target berapa kali mengkhatamkan Al-Qur’an, berapa kali shalat malam, berapa banyak sedekah dan memberi makan orang berpuasa, berapa kali kita menghadiri pengajian dan ibadah-ibadah lainnya.

5. Umat Islam perlu mempersiapkan jiwa dan tubuhnya dalam menyongsong bulan Ramadhan. Rasulullah dan para sahabat memperbanyak puasa dan bersedekah pada bulan Sya’ban sebagai latihan sekaligus tanda kegembiraan menyambut datangnya Ramadhan.

6. Persiapan materi dan finansial. Hal ini tidak ditujukan untuk mempersiapkan menu sahur dan buka, sebagaimana bagian keempat di atas. Apalagi untuk menentukan jenis fashion yang dipakai saat lebaran. Namun, penyiapan materi ini digunakan untuk dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan sebaik mungkin, seperti dengan memberi sedekah.