Artikel Islami

Apakah Bumi Berbentuk Terompet?

SEBAGIAN besar orang menyakini bumi merupakan planet yang berbetuk bulat. Tentunya berdasarkan teori dan penelitian para hali dibindangnya.Tapi baru-baru ini ada penemuan jika bumi ternyata berbentuk trompet. Benarkah demikian?
 
Bumi melakukan beberapa gerak alami yang dinamakan rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu) lantaran bumi diyakni berbentuk bulat.
 
Gerakan ini menyebabkan daerah sepanjang equator berputar cepat, sedangkan di Kutub hampir tidak mengalami pergerakan.
 
Bumi mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi itu. Perubahan tersebut membuat terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya hingga seolah sebagian massa bumi tertumpuk hanya di daerah equator.
 
Gerak rotasi bumi terjadi dari arah Barat ke Timur. Jika dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan dari arah Kutub Selatan arah rotasi bumi searah dengan jarum jam.
 
Poros bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi melalui Kutub Utara dan Kutub Selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
 
Untuk waktu rotasinya, bumi berputar selama 23 jam 56 menit. Akibat rotasi tersebut, menimbulkan beberapa gejala alam seperti pergantian siang dan malam.
 
Ada perbedaan lagi, yakni waktu di berbagai tempat di muka bumi, kemudian gerak semu harian bintang, perbedaan besar gaya gravitasi di berbagai tempat di bumi, dan terjadinya pembelokan arah angin.
 
Lalu bagaimana jika ada yang berpendapat bumi berbentuk seperti terompet?
 
Sekitar enam tahun silam, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof Frank Steiner dari Universitas Jerman, melakukan observasi untuk menemukan bentuk alam semesta raya.
 
Prediksi umum selama ini bumi berbentuk bulat, bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.
 
Dengan menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama Wilkinson Microwave Anisotropy Prob (WMAP), Prof Frank melakukan poenelitian. Selanjutnya dia dan timnya berkesimpulan jika alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.
 
Di mana pada bagian ujung belakang terompet merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depannya, diyakini merupakan bumi dan seluruh sistem tata surya yang masih mungkin untuk diamati (observable).
 
Hasil temuan Prof Frank Steiner mengingatkan umat manusia pada firman Allah mengenai hari kiamat dan Terompet Sangkakala yang akan dibunyikan sebagai pertanda kiamat.
 
Konon ada sebuah hadits yang menceritakan kejadian kiamat melalui percakapan antara Abu Hurairah dan Nabi Muhammad. Jika disamakan dengan penemuan sang Prof dari Jerman, dengan penemuan tentang bumi yang berbentuk trompet kemungkinan bisa nyambung. Berikut percakapannya.
 
Abu Hurairah :
 
Rasulullah bersabda : “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada Malaikat Isrofil, kemudian trompet tersebut diletakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah dia diperintah”.
 
Abu Hurairah :
 
Ya Rasulullah apakah sangkakala itu.
 
Nabi Muhammad :
 
Bagaikan tanduk dari cahaya.
 
Abu Hurairah :
 
Bagaimana besarnya?
 
Nabi Muhammad :
 
Sangat besar bulatannya, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, trompet dan akan ditiup hingga tiga kali. Tiupan pertama Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Tipuan kedua Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Dan tiupan ketiga Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).
 
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
 
Tiupan Sangkakala Malaikat Isrofil juga dijelaskan dalam Alquran tentang datangnya hari kiamat dalam surah An Naml “Dan pada hari ketika terompet ditiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”(QS An Naml :87)
 
Nah jika penemuan Prof Frank Steiner mengenai alam semesta berbentuk terompet, berarti sesuai dan firman Allah dan hadis Rasulullah, karena itu tidak ada keraguan sedikit pun pada Alquran.
 
Kalau begitu, benarkah kita sebenarnya hidup dan berada dalam Terompet Sangkakala Malikat Isrofil?