Artikel Islami
Khutbah Jum'at : SEBAB RUNTUHNYA PERADABAN
Segala puji milik Allah Rabb Semesta Alam. Dialah yang layak dipuji, mulia Dzatnya, Maha Terpuji di awal dan di akhir kelak.
Shalawat dan Salam untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, para keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang senantiasa istiqomah di atas jalan kebenran.
Mari kita tingkatkan takwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada- Nya. Taqwa dalam artian kita selalau takut kepada Allah di manapun berada, salalu mengamalkan Al-Qur’an, qona’ah terhadap pemberian-Nya walaupun sedikit dan selalu mempersiapka bekal amal shalih untuk kehidupan di akhirat kelak.
Dalam kesempatan yang singkat ini, khotib akan menyampaikan khutbah dengan tema” Sebab Runtuhnya Peradaban”.
Perlu diketahui bersama bahwa Allah telah menjaga agama Islam ini dan telah memenangkannya di atas agama-agama lainnya di mula bumi ini. Allah telah berfirman:
هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (Q.S. As-Shaff: 9)
Islam itu adalah tinggi, berasal dari Maha Yang Tinggi, dan tidak ada yang meningginya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Islam itu tingga dan tidak ada yang meningginya/melampauinya” [HR. al-Baihaqi dan Ad-Daru al-Quthni]
Dalam KBBI V peradaban itu berarti kemajuan. Majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kwalitas bangsa tersebut. Dulu Islam itu awalnya asing ketika datang ke Arab. Saat itu sudah ada negara super power dan adidaya dunia, yaitu Persia dan Romawi. Nabi Muhammad saat itu berdakwah dan mengajarkan Islam di Arab kepada umatnya; keluarga terdekatnya, sahabat-sahabatnya dan lainnya. Beliau tidak silau dengan peradaban Persia Romawi. Namun beliau menanamkan pendidkan Al-Qur’an kepada umatnya dan hadits sebagai penjelasnya. Ketika dakwah di Makkah mendapat tekanan dan permusuhan, beliau hijrah ke Yasrib dan mendakwahkan Islam di sana dan mendapat sambutan yang luar biasa dari kaum Anshar. Yasrib berganti nama menjadi Madinah; Al-Madinah al-Munawwarah atau Madinatun Nabi atau Madinatus Salam. Di Madinah inilah Allah memenangkan agama Islam. Dengan demikian Madinah menjadi mercucuar Islam. Dari sinilah Islam bersinar ke seantero dunia sebagai rahmat semesta alam
Islam mempunyai sejarah emas; pernah menguasai dunia hingga 12-13 abad lamaya dari Zaman Nabi Muhammad, Bani Umayyah, Bani Abbassiyah dan sampai Bani Utsmaniyyah. Di kekhalifahan Islam /zaman kepemimpinan pemerintahan Islam Turki Utsmaniyyah inilah Islam tumbang pada tanggal 3 maret 1924.
Ketika Islam berkuasa dunia diliputi keadilan, perdamaian dan keamanan. Pada saat zaman keemasan Islam di Baghdad dan di Cordoba Spayol; saat itu dua kota tersebut sebagai pusat ilmu; menjadi Negara rujukan keilmuaan. Orang-orang Barat dulu belajar ilmu ke Baghdad dan Cordoda; para pemuda mereka rela belajar ilmu dengan perantara bahasa Arab. Dulu Amarika masih kuno dan tidak maju, sedangkan di Cordoba Spayol sudah menjadi kota yang maju dan indah. Itulah sejarah islam yang harus kita ketahui bersama.
Dunia berputar: peradaban islam mulai redup dan Allah mempergilirkan kemenagan kepada hamba-hamba-Nya dengan kehendak-Nya sebagaimana Dia berfirman:
اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ
Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar)” mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim
(Q.S. Ali Imron : 140)
Pada tahun 1925 Syaikh Basyuni Imron dari Sambas Kalbar bertanya ke Majalah Al-Manar Mesir yang dipimpin oleh Syaikh Rosyid Ridho tentang Kemunduran Umat Islam dan Majunya bangsa-bangsa lainnya. Karena beliau sibuk, akhirnya beliau memerintahkan Amir Majid Arsalan diminta untuk menjawabnya.Setahun kemudian 1926 ada jawannya dalam bentuk buku dengan judul “Limadzaa Taakhkhoral Muslimun wa Taqaddma Ghoiruhum / kenapa Kaum Muslimin Mundur
dan yang lainnya Maju”. Syaikh Arsalan dalam buku tersebut menjelaskan bahwa kemajuannya umat Islam itu dari umat Islam itu sendiri dengan kembali kepada
agamnya secara totalitas. Adapun kemundurannya karena faktor kebodohan, ilmu yang tanggung, kemalasan, semangat berkorban lemah, hilang etos berjuang dan
keberanian. Ibnu Khaldun ahli sejarah dan sosiolong dalam kitabnya Muqaddimah berkata bahwa kemunduran peradaban Islam dari internal karena umat Islam hidupnya matrelistis, hedonis, hidup mewah, KKN dan moralnya rusak. Sedangkan faktor dari luar adalah munculnya ketidakpuasan para tokoh dan intelektual di negaranya yang mempunyai integritas dan kapasitas akhirnya pindah ke negara lainnya dan akhirnya negaranya dipegang orang-orang yang bukan ahlinya. Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa sebab runtuhnya peradaban Islam itu banyak sekali. Dalam waktu yang singkat ini khatib akan menyebutkan dua saja, yaitu dari internal dan ekternal.
- Sebab dari Internal
Sebab runtuhnya peradaban islam dari internal juga banyak sekali , khatib hanya membatasi tiga, yaitu: umat islam meninggalkan agama dan kitabnya sebagaipedoman hidup, meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar dan kena penyakit wahn.
- Meninggalkan agama dan Kitabnya
Umat Islam dalam hidupnya wajib menjadikan agama Islamdan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Menurut penelitian kemenag bahwa umat islam Indonesia ini yang belum bisa membaca Al-Qur’an adalah 65 %, yang bisa baca terbata-bata adalah 20 %, dan yang bisa membaca lancer hanya 15%. Ini menunjukkan kedekatan terhadap Al-Quran masih perlu ditingkatkan. Demikian pula gaya hidup umat Islam banyak yang jauh dari nilai-nilai Islam; sibuk dengan dunianya dan jual belinya banyak yang menggunakan system ribawi. Nabi Muhammad Shallallah Alahi Wasallam bersabda:
“Jika kalian berjual beli dengan inah /sejis jual beli dengan riba, sibuk dengan menggembala lembu, rela dengan bercocok tanam, dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menguasakan/menimpakan kepada kalian kehinaan, yang kehinaan itu tidak Dia tidak mencabutnya sehingga kalian kembali kepada agama kalian”. [HR. Abu Dawud dan dishahihkan Syaikh Albani]].
Beliau Shallallah Alahi Wasallam juga bersabda:
“Allah akan mengnagkat derajat umat ini dengan kitab ini/ Al-Qur’an, dan akan merendahkan juga dengannya” [HR. Muslim].
- Meninggalkan Amar ma;ruf nahi Munkar
Amar Ma’ruf nabi munkar merupakan amal shalih yang sangat mulia
dan merupakan cirikhas umat yang terbaik. Allah berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…” (Q.S. Ali Imron: 110)
- Kena Penyakit Wahn
Rasulullah Shallallah Alahi Wasallam bersabda:
“ Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).
Penyakit wahn ini adalah penyakit kronis yang dapat melemahkan perjuangan, dan melupannya. Kekayaan yang merintangi perjuangan Islam adalah penyakit. Maka harta yang baik adalah harta yang menolong pemiliknya untuk taat kepada Allah.
- Adapun sebab dari Eksternal
Sebab -sebab runtuhnya peradaban islam dari faktor luar adalah musuhmusuh islam bersatu untuk menghantam Islam. Mareka dari golongan Yahudi,
Zionis, dan lainnya bersatu padu 24 jam memikirkan bagaimana agar umat islam tidak maju, kalah, hancur, binasa, rusak dan jauh dari agamanya. Mereka merusak para ulama melalui pembunuhan karakter, merusak ibu-ibu dengan banyak hiburan dan tontonan, merusak generasi muda dengan narkoba dan sejesinya agar jauh dari agamanya. Mereka berfikir bahwa yang membuat Umat Islam jaya dan sukses serta menjadi pemimpin dunia adalah adalah kekhalifahan islam, maka mereka berusaha keras menumbangkannya pada tanggal 3 Maret 1924 yang lalu dan berhasil. kekhalifahan Islam ibarat kepala; bila kepala tumbang: maka badan dan ekornya pun akan tumbang. Dengan hancurnya kekhalifahan Islam saat itu, maka umat islam terpecah menjadi 62 negara-negara kecil yang tidak berdaya hingga sekarang untuk mengembalikan kepemimpinan islam. Kalau umat islam bersatu dan kuat; gangguan dan godaan dari musuh-musuh itu sebenarnya lemah dan bisa diatasi. Allah berfirman:
وَّاِذًا لَّاٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ لَّدُنَّآ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ
“Sesungguhnya tipu daya syetan itu lemah” (QS. An-Nisaa: 67).
Dalam khutbah pertama telah dijelaskan tentang sebab-sebab runtuhnya perabadab Islam, baik dari faktor internal maupun eksternal. Secara umum bahwa pribadi umat Islam semakin jauh dari agamnya dan kitabnya, maka kehebatan Islam yang ada dalam dirinya akan Allah cabut. Demikian pula apabila kaum muslimin jauh dari Allah, jauh dari Al-Qur’an dan jauh dari Sunnah /petunjuk rasul-Nya, maka kehebatan dan peradaban Islamya akan Allah cabut. Sebagai umat islam wajib bangga dengan agamanya, kitabnya, dan rasul-Nya. Hanya dengan Islam itu sendiri umat Islam bisa maju. Kaum muslimin boleh mengambil ilmu dari manapun demi kemjuan peradabannya asal tidak menghilangkan identitasnya sebagai kaum muslimin sejati. Sebagai penutup khutbah ini mari kita renungkan perkataan Umar bin al-Khattab Radhiyallahu Ta’ala Anhu yang berbunyi:
“Kami sebuah kaum yang telah Allah muliakan dengan Islam, jika kami mencari selain Islam, maka Allah akan menghinakan kami”.
Dan perkataan Imam Malik rahimahullahu Ta’ala yang berbunyi :
“Sekali-kali tidak akan baik/jaya/maju umat ini kecuali mengikuti generasi awalnya [generasi sahabat Rasulullah Shallallah Alahi Wasallam]. Hanya dengan kembali ke pangkuan Islam secara totalitas peradaban umat Islam akan kembali jaya dan menang. Demikian khubah singkat ini disampaikan semoga bermanfaat. Mari kita berdo’a kepada Allah Ta’ala, semoga Allah memberikan yang terbaik buat kita semuanya
Khatib : DR. MUH. UBAIDILLAH AL GHIFARY, LC, MA
Jum’at 3 Maret 2023 / 9 Sya’ban 1444