Artikel Islami
Khutbah Jum'at : Hakikat Kemerdekaan
Khutbah Jumat: Hakikat Kemerdekaan
Kemerdekaan adalah salah satu nikmat terbesar dari Allah bagi bangsa Indonesia. Maka oleh karenanya kemerdekaan itu harus disyukuri dengan selalu menjunjung tinggi ketaatan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya. Karena hakikat kemerdekaan adalah memerdekakan hamba dari penghambaan kepada hamba menuju penghambaan kepada Rabb yang menciptakan hamba. Hal itu dikatakan oleh Ustadz DR. H. Zaki Umar, MA. Dalam khutbah yang disampaikannya pada Jumat (19/08/22) lalu saat shalat Jumat di Masjid Adz-Dzikra Villa Galaxy Kota Bekasi Jawa Barat.
Lebih lanjut, khatib bergelar doktor yang berdomisili di Jakarta Pusat itu mengisahkan detik-detik sebelum diproklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia. Dikatakan beliau bahwa Bung Karno meminta saran kepada Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang tentang waktu yang tepat untuk memproklamirkan kemerdekaan. Sang Habib lalu menyarankan agar proklamasi dibacakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 9 Ramadhan. Proklamasi kemerdekaan pun dibacakan sesuai dengan saran Habib, yaitu hari Jumat 17 Agustus 1945.
Di balik saran Habib Ali tersebut, lanjut beliau, ada pesan yang tersirat berupa 3 hal yaitu tanggal 17, hari Jumat, dan bulan Ramadhan yang kesemuanya itu identik dengan umat Islam. Pertama, pemilihan tanggal 17 mengisyaratkan agar kaum muslimin di Indonesia selalu ingat dengan angka 17, yaitu shalat wajib 5 waktu sebanyak 17 rakaat dalam sehari semalam. Kedua, pemilihan hari Jumat mengisyaratkan agar umat Islam bersatu seperti halnya berjamaah dalam shalat Jumat. Umat Islam harus bersatu bahu membahu dengan sesama anak bangsa untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Ketiga, pemilihan bulan Ramadhan mengisyaratkan agar kaum muslimin menghormati bulan Ramadhan dengan ibadah puasa di dalamnya sebagai salah satu rukun Islam.
Itulah salah satu wujud rasa syukur umat Islam Indonesia atas ni’matul khurriyyah (nikmat kemerdekaan). Allah SWT. berfirman dalam QS. Ibrahim [14]: 7 “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Ketakwaan kaum muslimin dan syukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan merupakan bentuk dari hakikat kemerdekaan. Kaum muslimin di Indonesia dianggap merdeka jika ia memerdekakan diri dari penghambaan kepada hamba menuju penghambaan kepada Tuhan pencipta hamba.
Sebagai penutup, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk berdoa memohon ampunan kepada seluruh kaum muslimin baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Khatib juga meminta kepada seluruh jamaah agar senantiasa berdoa untuk para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan negeri ini. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Khatib : Ustadz DR. H. Zaki Umar, MA.