Artikel Islami
Keseimbangan Kosa Kata dalm Al Quran
Banyak sekali ditemukan adanya keseimbangan yang sangat serasi antara kosa kata Al-Quran. Berikut ini adalah sebagaian contoh dari keseimbangan jumlah pengulangan kosa kata tersebut.
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya
- Al-Hayah (Hidup) dan al-Maut (mati) masing-masing sebanyak 145 kali
- An-Naf’ (manfaat) dan al-Madharrah (mudarat) masing-masing sebanyak 50 kali
- Al-Harr (panas) dan al-Bard (dingin) masing-masing sebanyak 4 kali
- Ath-Thuma’ninah (ketenangan) dan adh-Dhik (Kesempitan) masing-masing sebanyak 13 kali
- Ar-Rahbah (cemas) dan al-Raghbah (harap) masing-masing sebanyak 8 kali
- Al-kufr (kekufuran) dan al-Iman (iman) masing-masing sebanyak 17 kali
- Al-Shaif (musim panas) dan al-Syita’ (musim dingin) masing-masing sebanyak 1 kali
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan sinonimnya
- al-Harts dan az-Zira’ah (membajak / bertani) masing-masing sebanyak 14 kali
- al-‘Ushb dan al-Dhurur (membanggakan diri / angkuh) masing-masing sebanyak 27 kali
- al-Dhallun dan al-Mauta (orang sesat / mati jiwanya) masing-masing sebanyak17 kali
- al-Qur’an, al-Wahyu dan al-Islam (al-Qur’an, wahyu, dan islam) masing-masing sebanyak 70 kali
- al-‘Aql dan an-Nur (akal dan cahaya) masing-masing sebanyak 49 kali
- al-Jahr dan al-‘Alaniyah (Nyata) masing-masing sebanyak 16 kali
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan akibatnya
- al-Infaq (infaq) dan ar-Ridha (kerelaan) masing-masing sebanyak 73 kali
- al-Bukhl (pelit) dan al-Khasarah (penyesalan) masing-masing sebanyak 12 kali
- al-Kafirun (orang-orang kafir) dan al-Nar (neraka) masing-masing sebanyak 154 kali
- az-Zakah (zakat / penyucian) dan al-Barakah (kebajikan yang banyak) masing-masing sebanyak 32 kali
- al-Fahisyah (kekejian) dan al-Ghadb (murka) masing-masing sebanyak 26 kali
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan penyebabnya
- al-Israf (pemborosan) dan al-Sur’ah (ketergesa-gesaan) masing-masing sebanyak 23 kali
- al-Mau’izhah (nasihat) dan al-Lisan (lidah) masing-masing sebanyak 25 kali
- al-Asraa (tawanan) dan al-Harb (perang) masing-masing sebanyak 6 kali
- as-Salam (kedamaian) dan ath-Thayyibat (kebajikan) masing-masing sebanyak 26 kali
Ditemukan juga keseimbangan yang khusus
- Kata yaum dalam bentuk tunggal ditemukan sejumlah 365 kali. Sama dengan jumlah hari dalam waktu satu tahun.
- Sedangkan yaum dalam bentuk plural (ayyam) atau dua (yaumaini), jumlahnya keseluruhannya ada 30 yang sama dengan jumlah hari dalam sebulan.
- kata sujud yang dilakukan oleh mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut sama dengan jumlah sujud dalam salat sehari-hari yang dilakukan di dalam lima waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat, dilakukan dua kali sujud sehingga jumlahnya menjadi 34 kali sujud.
- Kata Shalawat disebut lima kali sama dengan jumlah salat wajib sehari semalam, yaitu shubuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya’.
- Kata kerja perintah (fiil al-Amr) aqim atau aqimu (dirikanlah) yang diikuti dengan kata salat disebut sebanyak 17 kali yang sama dengan jumlah rakaat salat fardlu (17 rakaat). Yang mendukung hal demikian, adalah juga disebutkan kata fardh dengan berbagai turunan katanya yang disebut sebanyak 17 kali yang sama dengan jumlah rakaat salat fardhu dalam sehari semalam.
- Menurut keyakinan kaum muslimin, rasul yang mendapatkan gelar ulul ‘azmi berjumlah lima orang, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw. dalam al-Qur’an, ternyata kata ‘azm disebut sebanyak lima kali sama dengan jumlah para rasul yang termasuk ulul ‘azmi.
- Kata Adam dan Isa disebutkan sebanyak 25 kali. Hal ini adalah sesuatu yang menarik. Dalam surat Ali Imran ayat 59, dijelaskan mengenai kesamaan antara Nabi Adam dan Nabi Isa dalam proses penciptaanya. Dan ternyata juga ditemukan jumlah kesamaan jumlah penyebutan kedua nama nabi tersebut.
- Al-Qur’an menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”. Penjelasan ini diulangi juga sebanyak tujuh kali, yaitu di dalam surat al-Baqarah: 29, al-Isra’: 44, al-Mu’minun: 86, Fushshilat: 12, al-Thalaq: 12, al-Mulk: 3, dan Nuh: 15.
Fakta-fakta ini membuktikan adanya ketelitian dan keteraturan susunan kosa kata Al-Quran. Mengurangi satu huruf saja, atau mengganti sebuah kalimat dengan yang semakna, akan mengacaukan keseimbangan ini.
Sumber : https://tafsiralquran.id/uniknya-kosa-kata-al-quran-antara-jumlah-bilangan-kata-dengan-akibatnya/